Dengan Olimpiade Musim Panas 2024 di Paris segera dibuka, sangat menyenangkan untuk melihat kembali pertandingan awal. Jalan kembali.
Olimpiade, yang sekarang dikenal sebagai tontonan olahraga global, melacak asal-usul mereka kembali ke Yunani kuno, di mana mereka mulai sebagai festival yang merayakan kecakapan atletik, pengabdian agama, dan persatuan Yunani.
Kami mengeksplorasi sejarah Olimpiade, dengan fokus khusus pada Olimpiade yang sangat awal dan evolusi mereka dari waktu ke waktu.
Olimpiade Kuno
Asal-usul dan Mitologi
Asal-usul Olimpiade kaya akan mitologi dan legenda Yunani. Menurut tradisi, Olimpiade didirikan oleh Heracles (Hercules), putra Zeus, yang memperingati selesainya Dua Belas Pekerjaan dengan mendirikan festival olahraga. Legenda lain memuji pahlawan Pelops dengan memulai Olimpiade setelah memenangkan perlombaan kereta melawan Raja Oenomaus dari Pisa.
Olimpiade paling awal yang tercatat terjadi pada 776 SM di Olympia, sebuah situs suaka di wilayah Peloponnese di Yunani. Acara ini menandai dimulainya Olimpiade kuno, yang diadakan setiap empat tahun untuk menghormati Zeus, raja para dewa Yunani.
Festival Olimpiade
Olimpiade kuno lebih dari sekadar kompetisi atletik; Mereka adalah festival keagamaan yang signifikan. Para atlet dan penonton dari berbagai negara-kota Yunani berkumpul di Olympia untuk menyembah Zeus dan berpartisipasi dalam atau menonton Olimpiade. Festival ini termasuk pengorbanan, himne, dan ritual keagamaan lainnya.
Olimpiade itu sendiri menampilkan berbagai acara atletik, termasuk:
- Stadion Race: Sprint pendek sekitar 192 meter, satu-satunya acara di 13 Olimpiade pertama.
- Diaulos: Perlombaan stadion ganda, kira-kira setara dengan perlombaan 400 meter modern.
- Dolichos: Perlombaan jarak jauh mulai dari 7 hingga 24 putaran stadion.
- Pentathlon: Kompetisi lima acara termasuk perlombaan kaki, lompat jauh, lempar cakram, lempar lembing, dan gulat.
- Tinju, Gulat, dan Pankration: Olahraga tempur yang menguji kekuatan dan daya tahan.
- Acara Berkuda: Termasuk balap kereta dan menunggang kuda.
Atlet dan Kehormatan Mereka
Hanya pria Yunani yang lahir bebas yang diizinkan untuk bersaing di Olimpiade kuno. Atlet berlatih keras selama berbulan-bulan, seringkali di bawah bimbingan pelatih terkenal.
Atlet yang menang menerima karangan bunga zaitun, cabang palem, dan pita sebagai simbol kemenangan mereka. Lebih penting lagi, mereka mendapatkan kemuliaan dan kehormatan untuk diri mereka sendiri dan negara-kota mereka, sering menerima manfaat dan hak istimewa seumur hidup.
Kemunduran dan Kebangunan Rohani
Akhir dari Olimpiade Kuno
Olimpiade kuno berlanjut selama hampir 12 abad sampai kemunduran mereka di bawah pemerintahan Romawi. Munculnya agama Kristen dan pergeseran Kekaisaran Romawi dari festival pagan menyebabkan penghapusan Olimpiade pada akhirnya. Pada 393 M, Kaisar Theodosius I, seorang Kristen, secara resmi melarang semua festival pagan, termasuk Olimpiade, menandai berakhirnya tradisi kuno.
Kebangkitan Olimpiade Modern
Gagasan untuk menghidupkan kembali Olimpiade muncul pada abad ke-19, terinspirasi oleh meningkatnya minat pada Yunani kuno dan semangat internasionalisme. Pendidik dan sejarawan Prancis Pierre de Coubertin dikreditkan dengan mempelopori gerakan Olimpiade modern.
Pada tahun 1894, Coubertin mendirikan Komite Olimpiade Internasional (IOC), dan Olimpiade modern pertama diadakan di Athena, Yunani, pada tahun 1896.
Olimpiade Modern: Fenomena Global
Olimpiade modern telah berkembang secara signifikan sejak awal. Olimpiade telah diperluas untuk mencakup berbagai olahraga dan atlet dari seluruh dunia. Piagam Olimpiade mempromosikan perdamaian, persahabatan, dan permainan yang adil, mewujudkan semangat Olimpiade.
Sejarah Olimpiade adalah perjalanan yang menarik dari festival Yunani kuno untuk menghormati Zeus ke acara olahraga global yang kita kenal sekarang.
Olimpiade awal adalah perpaduan antara kompetisi atletik, pengabdian agama, dan kesatuan budaya, menyiapkan panggung untuk warisan abadi Olimpiade.
Artikel bersumber di mossandfog.com